Friday, January 18, 2013

ASAL USUL PERTANIAN ORGANIK


        Pertanian organik merupakan suatu ide dan konsep yang sudah ada sejak awal abad ke 20. Konsep pertanian organic pertama kali mungcul di kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Pencettusan konsep pertanian organic disebabkan oleh suatu keinginan untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan pertanian, seperti erosi, pencucian hara tanah, penurunan diversitas tanaman, penurunan kualitas makanan yang dihasilkan dari pertanian, dan kemiskinan yang melanda daerah-daerah pedesaan. Masalah-masalah tersebut mencakup semua Negara yang kesehatan penduduknya sangat bergantung pada kualitas pertanian yang dihasilkan. Kualitas hasil pertanian yang baik hanya dapat dipenuhi ketika tanah yang dipakai untuk pertanian tersebut sehat dan subur. Kesehatan dan kesuburan tanah pada dasarnya dapat dipertahankan oleh fraksi tanah, yaitu humus.
            Humus farming merupakan metode manajemen kesuburan tanah yang dipakai saat awal munculnya konsep pertanian organik. Pada pertanian organik awal, pertanian seperti kembali ke pertanian secara tradisional yang mampu menjaga dan mengembalikan kesuburan tanah secara berkelanjutan. Model pertanian seperti itu berasal dari orang-orang Eropa dan sebagian Asia. Beberapa hal yang dilakukan adalah menggunakan pupuk kandang, menggunakan pupuk hijau, mengembalikan sisa pertanian ke tanah, melakukan rotasi tanaman, dan penambahan bahan-bahan seperti kapur atau batuan mineral yang lain untuk menjaga pH tanah.

           Sejak humus farming ini dilaksanakan, istilah “member makan tanah” mejadi semacam semboyan yang harus benar-benar dilaksanakan. member makan tanah memiliki arti member makan pada jaringan makanan tanah. Jaringan makanan tanah sendiri adalah suatu fraksi pada tanah yang terdiri atas bakteri, jamur, cacing, serangga, dan beberapa organisme lainnya yang mampu memberikan nutrisi kepada tanaman  secara tidak langsung. Pemberian nutrisi secara tidak langsung ini berakibat pada penyediaan hara pada Humus farming menjadi sedikit lebih lambat. Ini bertolak belakang dengan pertanian konvensional yang menggunakan pupuk anorganik yang mampu memberikan nutrisi mineral kepada tanaman dengan cepat.
          Pertanian dengan tipe humus farming sebisa mungkin menghindari pupuk-pupuk anorganik. Pemberian pupuk anorganik menyebabkan ketidakseimbangan peyerapan hara oleh tanaman dan juga menyebabkan tanaman menjadi semakin “manja” yang harus diberi nutrisi dalam jumlah yang banyak. Selain mengurangi kualitas hasil yang didapatkan, pemberian pupuk anorganik juga berbahaya bagi organism yang berada di dalam tanah yang pada akhirnya mengganggu keseimbangan ekosisitem.
        Hal lain yang diyakini oleh petani dengan system humus farming adalah, penggunaan pupuk dan pestisida organik merupakan pemicu utama tidak jalannya rotasi tanaman. Penambahan pupuk organik dalam jumlah banyak akan mengurangi penggunaan tanaman-tanaman legume yang juga dapat menghasilkan pupuk nitrogen bagi tanaman. Penggunaan pupuk dan pestisida akan semakin mempercepat berkurangnya keanekaragaman hayati dan kerusakan tanah yang semakin cepat.
suber: https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTmvNnOWvS5yTuC-ouR47AckRIa5vWS0-erUPuaUdDLM0J6uuOA
          Humus farming memiliki pedekatan paling baik terhadap pertanian dan manajemen kesuburan dan kesehatan tanah. System tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk menciptakan pertanian berkelanjutan melalui regenerasi kesuburan tanah. Humus farming ini mencegah terjadinya eksplitasi sumber daya alam yang berlebihan. Hal ini bertolek belakang dengan pertanian konvensional di berbaga Negara saat ini yang masih menggunakan system pertanian yang mengeksploitasi alam secara maksimal. Pertanian organik sebenarnya merupakan konsep system pertanian lama yang lebih dahulu sebelum pertanian konvensional saat ini. Hanya saja, penemuan pupuk dan pestisida anorganik, menjadikan pertanian organik mulai ditinggalkan. Dan kini pertanian organik mulai dihidupkan kembali.
          Berikut adalah penggunaan istilah pertanian organik untuk menggantikan humus farming

sumber:
Kuepper, George. 2010. A Brief of The History and Philosophy of Organic Agriculture. Kerr Center for Sustainable Agriculture

No comments:

Post a Comment