Saturday, February 9, 2013

Fiksasi Karbon Tanaman C-3 (Siklus Calvin)

Fiksasi karbon merupakan bagian dari serangkaian proses fotosintesis yang terjadi ketika tidak ada cahaya dan berfungsi untuk mereduksi karbondioksida menjadi senyawa organik seperti karbohidrat atau gula. Fiksasi tanaman C-3 berbeda dengan fiksasi karbon pada tanaman C-4
siklus calvin pada tanaman C-3

Pada tanaman C-3, fiksasi karbon berlangsung di dalam stroma kloroplas. Fiksasi karbon tanaman C-3 atau yang lebih dikenal dengan siklus calvi terdiri dari 3 tahap utama yaitu, karboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi merupakan penambahan CO2 dan H2O pada RuBP untuk membentuk 3-Phospho Gliserid Acid (3-PGA). Reduksi berlangsung pada 3-PGA untuk membentuk 3- fosfogliseraldehid (3-PGald). Proses reduksi dilakukan oleh ATP yang dihasilkan dalam reaksi terang dan nukleotida yang juga tereduksi pada reaksi terang. Walaupun demikian, reduksi sesungguhnya dilakukan oleh NADPH yang memberikan 2 elektron pada atom C gugus ester anhidrida. Regenerasi merupakan penyusunan kembali RuBP yang berfungsi sebagai penangkap karbondioksida . Bahan penyusun RuBP adalah Ribolusa 5- Fosfat dan dikonversi oleh ATP yang juga dihasilkan dalam reaksi terang selama proses fotosintesis berlangsung. 

Secara umum, tiga putaran dalam siklus calvin akan memfiksasi 3 CO2 dan menghasilkan satu molekul 3 PGlad.sebagian molekul tersebut kemudian disintesis menjadi pati di dalam kloroplas ketika fotosintesis berlangsung dengan cepat. Pati merupakan produk fotosintesis yang terpenting. Berdasarkan aliran energy ATP yang dihasilkan dalam reaksi terang, 2 molikul ATP digunakan untuk mengkonversi 1 molekul CO2 menjadi karbohidrat. Setiap molekul CO2 yang difiksasi, dibutuhkan 2 ATP dan 2 NADPH. Satu molekul ATPyang tersisa digunakan untuk untuk tahap regenerasi (pembentukan kembali RuBP). 



Refferensi: 
Gardner, F.P., R.B. Pearce, and R.L. Mitchell. 1985. Physiology of Crop Plants. The Lowa State University. 

Lakitan, Benjamin. 2011. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.

No comments:

Post a Comment